Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Puisi: "Ketika Kau Perintahkan Aku untuk Bernyanyi"

Puisi: "Ketika Kau Perintahkan Aku untuk Bernyanyi"


Karya Rabindranath Tagore

Ketika kau perintahkan aku untuk bernyanyi, Nampaknya hatiku akan retak dengan kebanggaan; Aku menatap wajahmu, dan air mata menggenang di mataku.

Semua yang kasar dan tak serasi dalam hidupku Melebur dalam satu harmoni yang manis – Dan pemujaanku mengembangkan sayap-sayapnya Seperti seekor burung yang gembira dalam penerbangannya melintasi lautan.

Aku tahu kau mengambil kesenangan dalam laguku. Aku tahu bahwa hanya sebagai seorang penyanyi Aku datang di hadapan kehadiranmu.

Dengan tepi sayap yang jauh-mengembang dari laguku Aku menyentuh kakimu yang tak pernah bisa aku cita-citakan untuk kuraih.

Mabuk dengan keriangan laguku Aku melupakan diriku sendiri dan menyebutmu kawan, tuanku.


Parafrase Puisi:

Ketika engkau memerintahku untuk menyanyi, Sepertinya hatiku akan pecah oleh kebanggaan; Aku menatapmu, dan air mata mengalir di mataku.

Semua yang kasar dan tak seimbang dalam hidupku Mencair dalam harmoni yang manis – Dan pengabdianku melebarkan sayapnya Seperti burung yang bahagia terbang melintasi lautan.

Aku tahu kau menikmati laguku. Aku tahu bahwa hanya sebagai penyanyi Aku muncul di hadapanmu.

Dengan tepi sayap yang meluas dari laguku Aku menyentuh kakimu yang tak pernah bisa kudapatkan.

Mabuk dengan kegembiraan laguku Aku melupakan diriku dan memanggilmu kawan, tuanku.


Analisis Puisi:

Unsur Intrinsik Puisi:

Puisi ini menggambarkan perasaan kebanggaan, kesenangan, dan dedikasi dalam melaksanakan perintah untuk menyanyi. Tagore menggambarkan bagaimana hati sang penyanyi merasakan kegembiraan yang mendalam saat menjalankan perintah tersebut. Dalam puisi ini, terdapat harmoni dan kecocokan yang membuat hidupnya lebih bermakna. Penggambaran burung yang gembira dalam penerbangannya menciptakan gambaran kebebasan dan kebahagiaan.

Unsur Ekstrinsik Puisi:

Rabindranath Tagore, penulis puisi ini, adalah seorang filsuf, penyair, dan seniman asal India yang memenangkan Hadiah Nobel Sastra pada tahun 1913. Tagore terkenal karena karyanya yang mendalam dan penuh emosi, sering kali mengeksplorasi tema-tema kehidupan, cinta, dan spiritualitas. Puisi ini mencerminkan sentimen universal dan keindahan dalam keterhubungan dengan Tuhan atau kekuatan yang lebih besar.


Profil Penulis:

Rabindranath Tagore (1861–1941) adalah seorang pujangga Bengali, penyair, filsuf, dan seniman serba bisa asal India. Dia mendirikan Universitas Visva-Bharati di Shantiniketan, yang menggabungkan tradisi pendidikan Barat dengan nilai-nilai budaya India. Tagore adalah sosok yang sangat dihormati di dunia sastra dan budaya India, serta dikenal secara internasional atas karyanya yang mendalam dan berpengaruh.


Hashtag:

#RabindranathTagore #Puisi #KesenanganDalamSeni #AnalisisPuisi #HarmoniHidup #KaryaSastra #SeniDanSpiritualitas #PenyairIndia #UnsurIntrinsik #UnsurEkstrinsik

 

NYASTRA
NYASTRA Penjelajah sastra dunia

Post a Comment for "Puisi: "Ketika Kau Perintahkan Aku untuk Bernyanyi""